Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sertifikat tersebut kepada Ketua Koperasi Pemulung Berdaya Listiarsih di Festival Lingkungan Iklim Kehutanan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center (JCC) baru-baru ini.
Festival LIKE 2 yang mengambil tema ‘10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas’ merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi, khususnya energi terbarukan.
Saat penyerahan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan SK Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), serta Sertifikat Layanan Dana Lingkungan kepada perwakilan masyarakat, Jokowi mengatakan, “Kalau lingkungan tidak bisa kita jaga, lingkungan tidak terjaga, yang paling berpengaruh nanti adalah terhadap kualitas hidup kita, baik berupa sakit, berupa kekeringan, kemudian tekanan terhadap pangan, itu saya kira yang harus menjadi perhatian kita bersama.”
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, selain (SK) Hutan Sosial dan TORA, akan diserahkan juga dukungan kepada masyarakat dalam kerja aksi lingkungan berupa sertifikat dana layanan masyarakat dari BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup), bukan APBN, tetapi dana yang berasal dari filantropi, dari bilateral kerja sama iklim seperti Norwegia, Jerman, dan juga multilateral seperti GCF, GEF, termasuk Bezos Earth Fund.
Dana-dana seperti ini untuk aksi iklim, untuk Folu Net Sink, untuk aksi lingkungan, ekonomi sirkular, dan lain-lain yang terus berkembang dan akan dilanjutkan.”
BPDLH merupakan arahan Presiden Indonesia guna mendukung kerja-kerja masyarakat untuk lingkungan yang perlu difasilitasi. Sejumlah penerima manfaat di antaranya para penerima Kalpataru, sekolah Adiwiyata, perguruan tinggi, kelompok bank sampah, penggerak ekosistem ekonomi sirkular.
Layanan dana masyarakat untuk lingkungan dari BPDLH diproyeksikan dengan skala senilai 2.000-50.000 Dolar AS.
Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangsel pada awal pendiriannya didampingi AQUA.
Pada 2010, AQUA dan Danone Ecosystem mendorong pertumbuhan model bisnis sosial daur ulang sampah plastik dengan menghadirkan unit bisnis daur ulang atau dikenal RBU.
Ada enam RBU yang tersebar di Bali, Lombok, Bandung dan Tangerang Selatan, yang semuanya bertugas untuk mengumpulkan atau membeli sampah botol plastik PET dari pemulung, membersihkan, mencuci dan mencacah, kemudian menjualnya sebagai bahan baku botol baru kepada pabrik pembuatan botol baru yang merupakan mitra bisnis AQUA.
Dalam perjalanannya, untuk memastikan keberlanjutan RBU sekaligus memastikan nilai-nilai sosial terus terjaga dibentuklah Koperasi Pemulung Berdaya pada 2013. Bergerak di bidang produksi cacahan daur ulang plastik dan simpan pinjam, koperasi ini juga menjadi lembaga yang menaungi unit bisnis daur ulang.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan Koperasi Pemulung Berdaya dan kepercayaan yang diberikan pemerintah.
Awalnya, Koperasi Pemulung Berdaya merupakan mitra binaan AQUA dalam upaya pengelolaan sampah plastik. Saat ini, kerja sama Koperasi Pemulung Berdaya dengan AQUA masih terus berlanjut.
Koperasi Pemulung Berdaya mensuplai recycle PET (rPET) untuk digunakan menjadi kemasan botol baru AQUA.
“Di AQUA, kami tidak hanya berfokus pada menyediakan air minum sehat dan berkualitas, tetapi juga pada bagaimana produk kami dapat menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan sampah plastik. Melalui inisiatif #BijakBerplastik, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan dan berkelanjutan,” kata Karyanto.
Listiarsih, Perwakilan Koperasi Pemulung Berdaya, menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia.
“Pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah, namun seringkali terpinggirkan. Untuk itu, dana layanan pembiayaan ekonomi sirkular yang dipercayakan akan kami gunakan untuk mengembangkan koperasi. Dengan demikian, para pemulung yang telah menjadi anggota koperasi bisa merasakan manfaatnya dan semakin berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya,” paparnya.
AQUA terus mendorong perekonomian sirkular melalui inisiatif #BijakBerplastik yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan membantu menangani permasalahan sampah, khususnya sampah plastik.
Selain Koperasi Pemulung Berdaya, sejumlah daerah wilayah binaan AQUA seperti Kampung Iklim Kelurahan Banjar Sugihan, Tandas, Surabaya dan Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali meraih penghargaan pelaksana Program Kampung Iklim (ProKlim) dari KLHK.