Dosen ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pamulang (FISIP UNPAM), Efriza menilai, kondisi ini imbas kinerja buruk Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek, Nadiem Makarim menyejahterakan para guru dan pendidik.

“Kegagalan Nadiem ini sayangnya dipelihara oleh Presiden Jokowi,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/5).



Pengamat politik dari Citra Institute itu memandang, seharusnya Jokowi tidak lagi menjadikan Nadiem sebagai Mendikbud di kabinet Indonesia Maju.

Pasalnya, dari pengamatannya terhadap beberapa kebijakan Nadiem, mulai dari penerapan kurikulum hingga beban kerja guru terlalu berat.

“Sayangnya, Jokowi tak berani me-reshuffle menteri yang gagal sejak awal dalam penilaian kinerja itu,” tuturnya.

Oleh karena itu, Efriza menyimpulkan kegagalan Nadiem mengurusi sektor pendidikan dalam negeri tidak bisa dilepaskan dengan peran penting Jokowi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

“Ini artinya Jokowi juga menjadi aktor pendidikan di Indonesia yang tidak berorientasi ke manusia dengan dasar visi pendidikan maupun kesejahteraannya,” demikian Efriza. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.





Source link

By Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *