Pontianak, Kabar Terbaru
Sebanyak 83 pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dari berbagai tingkatan di Provinsi Kalimantan Barat berkumpul di Hotel Kini Pontianak untuk mengikuti acara Pembinaan Peningkatan Kompetensi SDM BKM. Kepala Kantor Kemenag Kab. Bengkayang/Ketua BKM Kab. Bengkayang, H. Damsir dan Kasi Bimas Islam, H. Ardani, hadir sebagai peserta. Acara ini diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dengan dukungan dari Panitia Penyelenggara Bidang Urais Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Sabtu (18/5/2024)
Kakanwil, Dr. Muhajirin Yanis, M. Pd.I, dalam sambutannya menekankan bahwa masjid harus menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi umat. Salah satu upaya yang diusulkan adalah adanya program unggulan masjid percontohan di setiap daerah. Selain itu, masjid juga diharapkan menjadi tempat yang ramah anak, serta dikelola secara profesional, moderat, berdaya, dan mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya.
Kabid Urais, H. Ekhsan, sebagai Ketua Panitia, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM BKM agar mampu lebih profesional dalam mengelola masjid, serta memberikan solusi yang lebih baik terhadap permasalahan umat. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, yang memberikan arahan penting mengenai peran masjid dalam masyarakat.
Acara ini menjadi semakin berharga dengan kehadiran Dr. Akmal Salim Ruhana, Sekretaris Jenderal Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat/Kepala Subdirektorat Kemasjidan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, sebagai salah satu pemateri. Dengan pengalamannya, Dr. Akmal memberikan wawasan yang berharga mengenai pengelolaan masjid yang efektif dan berdaya.
Partisipasi aktif dari para peserta, yang terdiri dari pengurus BKM dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan di Kalimantan Barat, membuat acara ini menjadi forum diskusi yang sangat berharga. Berbagai ide dan pengalaman dipertukarkan, memberikan inspirasi baru bagi pengelola masjid di seluruh wilayah tersebut.
Salah satu pokok pembahasan dalam acara ini adalah pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam mengelola masjid. Para peserta diajak untuk memahami betapa pentingnya profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai pengurus BKM. Dalam era yang serba dinamis seperti sekarang, kemampuan untuk beradaptasi dan mengembangkan diri sangatlah krusial.
Selain itu, isu moderasi juga menjadi sorotan utama. Masjid diharapkan menjadi tempat yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan masyarakat, tanpa memandang perbedaan. Ini merupakan upaya untuk memperkuat keberagaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui masjid. Dengan mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih berdaya dan mandiri.
Sebagai bagian dari kesimpulan acara, peserta sepakat bahwa pembinaan kompetensi SDM BKM harus menjadi agenda rutin yang terus-menerus dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengurus masjid selalu siap menghadapi tantangan yang ada dan mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan umat. (dms/mk)